Perkembangan zaman yang
semakin pesat membuat manusia haus akan keberadaan teknologi, terutama dalam dunia
komputasi. Akibatnya, dibutuhkan energi yang cukup besar untuk menjalankan
teknologi tersebut. Padahal jika kita pikir, keberadaan energi terutama energi
istrik tidaklah kekal. Ada masanya jika sumber energi tersebut digunakan tidak
semestinya, maka semakin lama akan habis. Sehingga kita harus menumbuhkan
kesadaran mengenai pentingnya menghemat energi listrik dalam
pemakaian sehari-hari.
Dampak adanya pemborosan energi
ketika menggunakan komputer terhadap lingkungan sangat besar. Karena penggunaan
komputer dapat mengkontribusikan hasil emisi gas CO2 yang berbahaya. Sehingga
dapat menyebabkan Global Warming. Keadaan ini
adalah alasan manusia memikirkan sesuatu yang dapat mencegah adanya dampak tersebut.
Dalam teknologi informasi, teciptalah istilah green computing. Secara umum pengertian green computing adalah penggunaan komputer secara efektif dan
efisien, yaitu meminimalkan penggunaan energi listrik dalam penggunaan
komputer. Green computing merupakan salah satu solusi untuk mengurangi
pemborosan energi, memperpanjang masa pakai perangkat keras, mengurangi
penggunaan daya yang berlebihan dan mengurangi pemakaian bahan-bahan atau
material yang tidak ramah lingkungan. Pengaplikasian green computing dimaksudkan untuk melakukan pengefesienan dalam
pemakaian sumber energi tanpa menganggu sumber daya energi untuk kedepannya.
Kita sebagai pengguna Teknologi Informasi (TI) harus
bijak dalam menggunakan teknologi. Pengaplikasian green computing tidak mengacu pada penghematan energi saja. Namun
juga dapat di lihat dari software (perangkat
lunak) dan hardware (perangkat keras) yang di gunakan dalam TI. Karena semua
perangkat dalam TI memilki spesifikasi yang berbeda. Baik dari konsumsi
energinya dan juga kegunaanya.
Cara penghematan energi pada hardware kita antara lain mematikan komputer/laptop
jika tidak sedang dipakai, menyalakan printer atau
piranti lainnya jika dibutuhkan saja. Terkadang sebagian besar dari mereka lupa mematikan
koputer atau laptop ketika sedang ditinggal bepergian atau lupa mematikannya
karena ketiduran. Jika dilogika sebuah perangkat elektronik akan semakin
efisien jika kebutuhan listriknya semakin sedikit. Sebaliknya, semakin besar
ukuran perangkat itu, maka energi listriknya akan semakin boros. Itulah yang
menyebabkan energi listrik semakin sedikit.
Selain itu, kita harus memulai penghematan energi pada
software engineering dengan benar. Dalam software engineering terdapat banyak metode-metode pengembangan software maupun Business Process Management (BPM). Pemilihan bahasa pemrograman
dan penulisan kode / algoritma (function) akan mempengaruhi kinerja prosesor
dan memori. Semakin tidak efisien dalam perancangan dan desain, semakin banyak
proses yang dilakukan.
Semakin banyak proses berarti memakan resource
yang banyak dari memori dan kinerja prosesor. Sehingga, prosesor dan memori
mengeluarkan energi panas yang besar. Akhibatnya, pendinginan terhadap prosesor
dan memori yang membutuhkan energi listrik yang tidak sedikit
Dalam presentase konsumsi listrik pada sebuah unit komputer, ternyata monitor
memakan konsumsi listrik sebesar 49% dari total konsumsi dalam satu unit komputer. Sedangkan pada laptop konsumsinya lebih rendah dari
pada komputer. Disamping itu, manfaatkan
fasilitas sistem manajemen penggunaan daya seperti Power Management. Sehingga
ketika kita terlupa atau tidak sempat untuk mematikan komputer, komputer akan
mati dengan otomatis sesuai dengan setting pengaktifan yang sudah kita buat. Sekarang sudah banyak piranti-piranti komputer/laptop yang menggunakan sumber daya yang rendah. Piranti-piranti ini meliputi prosesor, storage, motherboard, chipset, PSU,
optical drive, dll.
Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dari diet
atau penghematan energi listrik. Misalnya, kita bisa menghemat biaya listrik.
Kita juga dapat membantu menyelamatkan Bumi. Dengan hal seperti itu, kita juga
menghemat sumber daya alam yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik,
sekaligus mengurangi gas buang yang dihasilkan oleh pembakaran sumber daya
alam. Oleh karena itu kita sebagai bangsa Indonesia dan sebagai pengguna(user) harus memiliki kesadaran akan manfaat
pelaksanaan Green Computing. Dan kita lebih memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan manajemen
sumber daya daripada menyukai hal praktis. Lalu
berpola pikir ketika membeli teknologi bukan berdasarkan trend
mode tetapi mengikuti kebutuhan.
Semoga artikel diatas dapat memberi manfaat kepada
para pembaca. Artikel tersebut ditulis berdasarkan pengalaman pribadi mengenai
masalah energi listrik yang saya lalaikan. Sering sekali lupa mematikan laptop
ketika mengerjakan tugas. Alhasil, karena ketiduran saat mengerjakan tugas,
saya baru mematikannya ketika subuh menjelang. Dan akhibatnya, tagihan listrik
dirumah naik menjadi 30% daripada bulan yang lalu.
0 komentar:
Posting Komentar