Jumat, 05 Juni 2015

Pengapliaksian Green Computing untuk Diet Energi



Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat manusia haus akan keberadaan teknologi, terutama dalam dunia komputasi. Akibatnya, dibutuhkan energi yang cukup besar untuk menjalankan teknologi tersebut. Padahal jika kita pikir, keberadaan energi terutama energi istrik tidaklah kekal. Ada masanya jika sumber energi tersebut digunakan tidak semestinya, maka semakin lama akan habis. Sehingga kita harus menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya menghemat energi listrik dalam pemakaian sehari-hari.

            Dampak adanya pemborosan energi ketika menggunakan komputer terhadap lingkungan sangat besar. Karena penggunaan komputer dapat mengkontribusikan hasil emisi gas CO2 yang berbahaya. Sehingga dapat menyebabkan Global Warming. Keadaan ini adalah alasan manusia memikirkan sesuatu yang dapat mencegah adanya dampak tersebut.
Dalam teknologi informasi, teciptalah istilah green computing. Secara umum pengertian green computing  adalah penggunaan komputer secara efektif dan efisien, yaitu meminimalkan penggunaan energi listrik dalam penggunaan komputer. Green computing  merupakan salah satu solusi untuk mengurangi pemborosan energi, memperpanjang masa pakai perangkat keras, mengurangi penggunaan daya yang berlebihan dan mengurangi pemakaian bahan-bahan atau material yang tidak ramah lingkungan. Pengaplikasian green computing dimaksudkan untuk melakukan pengefesienan dalam pemakaian sumber energi tanpa menganggu sumber daya energi untuk kedepannya.
Kita sebagai pengguna Teknologi Informasi (TI) harus bijak dalam menggunakan teknologi. Pengaplikasian green computing tidak mengacu pada penghematan energi saja. Namun juga dapat di lihat dari software (perangkat lunak) dan hardware (perangkat keras) yang di gunakan dalam TI. Karena semua perangkat dalam TI memilki spesifikasi yang berbeda. Baik dari konsumsi energinya dan juga kegunaanya.
Cara penghematan energi pada hardware kita antara lain mematikan komputer/laptop jika tidak sedang dipakai, menyalakan printer atau piranti lainnya jika dibutuhkan saja. Terkadang sebagian besar dari mereka lupa mematikan koputer atau laptop ketika sedang ditinggal bepergian atau lupa mematikannya karena ketiduran. Jika dilogika sebuah perangkat elektronik akan semakin efisien jika kebutuhan listriknya semakin sedikit. Sebaliknya, semakin besar ukuran perangkat itu, maka energi listriknya akan semakin boros. Itulah yang menyebabkan energi listrik semakin sedikit.
Selain itu, kita harus memulai penghematan energi pada software engineering dengan benar. Dalam software engineering terdapat banyak metode-metode pengembangan software maupun Business Process Management (BPM). Pemilihan bahasa pemrograman dan penulisan kode / algoritma (function) akan mempengaruhi kinerja prosesor dan memori. Semakin tidak efisien dalam perancangan dan desain, semakin banyak proses yang dilakukan. Semakin banyak proses berarti memakan resource yang banyak dari memori dan kinerja prosesor. Sehingga, prosesor dan memori mengeluarkan energi panas yang besar. Akhibatnya, pendinginan terhadap prosesor dan memori yang membutuhkan energi listrik yang tidak sedikit
Dalam presentase konsumsi listrik pada sebuah unit komputer, ternyata monitor memakan konsumsi listrik sebesar 49% dari total konsumsi dalam satu unit komputer. Sedangkan pada laptop konsumsinya lebih rendah dari pada komputer. Disamping itu, manfaatkan fasilitas sistem manajemen penggunaan daya seperti Power Management. Sehingga ketika kita terlupa atau tidak sempat untuk mematikan komputer, komputer akan mati dengan otomatis sesuai dengan setting pengaktifan yang sudah kita buat. Sekarang sudah banyak piranti-piranti komputer/laptop yang menggunakan sumber daya yang rendah. Piranti-piranti ini meliputi prosesor, storage, motherboard, chipset, PSU, optical drive, dll.
Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dari diet atau penghematan energi listrik. Misalnya, kita bisa menghemat biaya listrik. Kita juga dapat membantu menyelamatkan Bumi. Dengan hal seperti itu, kita juga menghemat sumber daya alam yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik, sekaligus mengurangi gas buang yang dihasilkan oleh pembakaran sumber daya alam. Oleh karena itu kita sebagai bangsa Indonesia dan sebagai pengguna(user) harus memiliki kesadaran akan manfaat pelaksanaan Green Computing. Dan kita lebih memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan manajemen sumber daya daripada menyukai hal praktis. Lalu berpola pikir ketika membeli teknologi bukan berdasarkan trend mode tetapi mengikuti kebutuhan.

Semoga artikel diatas dapat memberi manfaat kepada para pembaca. Artikel tersebut ditulis berdasarkan pengalaman pribadi mengenai masalah energi listrik yang saya lalaikan. Sering sekali lupa mematikan laptop ketika mengerjakan tugas. Alhasil, karena ketiduran saat mengerjakan tugas, saya baru mematikannya ketika subuh menjelang. Dan akhibatnya, tagihan listrik dirumah naik menjadi 30% daripada bulan yang lalu.

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes Powered by Blogger | DSW printable coupons