skip to main |
skip to sidebar
00.48
Nina
Untukmu yang pernah kecewa sebab harapan yang belum pasti.. Kamu yang mungkin pernah terluka sebab janji yang tak ditepati.. Kamu yang pernah menjalin komunikasi dengannya hingga terjadi ikatan hati.. Dan akhirnya semua itu harus berakhir sebab Allah lebih mencintaimu dari dirimu sendiri.. Allah ingin menyelamatkanmu dan dirinya agar tak jatuh ke dalam jurang hina.. Maka katakanlah ini pada dirinya..
.
.
Menjalin komunikasi (lagi) denganmu bukan karena aku ingin kembali menjatuhkan hati pada luka perih. Sebab aku sadar menghapus kenangan dan memaksakan diri menghilangkan namamu pada memoriku itu mustahil. Aku hanya ingin menghapus luka tanpa air mata, mengikhlaskan diri terhadap ujian yang kuhadapi, berdoa setiap saat aku bercengkeraman dengan-Nya, memohon dan berharap agar sang Rahman mengaruniakan ampunan atas kesalahan yang pernah kulakukan. Aku berusaha mengajarkan hati agar bersabar pada apa pun kondisi. Bersabar mengikhlaskan kehilangan, belajar memaafkan diri, bersabar menata hati, bersabar melatih jiwa agar tak lelah mendekap cinta-Nya.
Kau yang dulu pernah menoreh cerita indah. Kau yang pernah menjanjikan diri untuk saling menjaga. Kau yang dulu memintaku untuk sabar menanti akad darimu. Namun semua itu semu.
Aku yang terkhianati sebab telah lancang menghianati Tuhanku.
Aku sadar, menyalahkan keadaan dan membenci dirimu hanya membuat hatiku kian perih, jiwaku sakit.
Aku yang berhak menetukan apakah hatiku terus terpuruk atau bahagia menikmati masa, maka aku tak akan membiarkan benci dan dendam menyinggahi hati. Selamat datang bahagia, mari semangat meraih cita dan cinta-Nya.
.
.
Selamat menyambut cinta, semangat bahagia 💕
0 komentar:
Posting Komentar