Pantai Sepanjang |
Perjalanan kami menuju pantai-pantai Wonosari dimulai sekitar pukul 11 pagi, bertepatan di hari Minggu, 23 Agustus 2015. Dan butuh sekitar 2 jam untuk sampai kesana. Seperti biasa, kami harus melewati daerah pegunungan yang curam dan berkelok-kelok, melaju dengan kecepatan 60-120 km/jam membuat jantung terasa mau copot :P
Hampir saja sampai ke pantai Sepanjang, tiba-tiba motor
salah seorang teman terkena paku, dan akhirnya dia harus menuntun sampai ke
tukang tambal ban. Duh duh duh... mesakne tenann !! sabar yoo jakk
lagi nunggu, kok ya sempet-sempetnya nyelfie :p |
Sembari menunggu, kami sholat dhuhur di mushola dan
beristirahat sejanak sebelum melangkahkan kaki ke pantai.
Awal kedatangan kami di pantai Sepanjang langsung foto bareng |
Sekitar pukul 13.30 WIB, pantai pertama yang kami kunjungi
adalah pantai Sepanjang. Hempasan Ombak yang
memantulkan warna biru kini menyambut kedatangan kami. Suasana pantai ini
benar-benar memanjakan apapun yang ada dalam diri, sejauh mata memandang hamparan
pasir putih menyelimuti tepi-tepi pantai. Keasriannya ditambah dengan hiasan
tumbuhan palem dan gubug-gubug bertap daun kering di bibir pantai. Air yang
masih jernih ini seolah mengajak kami untuk bermain dan menjegurkan diri
didalamnya. Tapi sayang, kali ini tidak bisa melakukannya karena kami tak
membawa persediaan baju ganti. Melesat tanpa pikir panjang, masing-masing
mengeluarkan elektronik berbau kamera untuk mengabadikan momen yang indah ini.
Selfi dulu yaa :p |
Pantai ini diberi nama “Sepanjang” karena memiliki garis
pantai terpanjang diantara semua pantai yang ada di kabupaten Gunung Kidul.
Ciri Khas dari pantai ini adalah banyaknya batu karang dan gubuk-gubug
peristirahatan. Pantai ini sudah banyak
dikenal oleh kalangan wisatawan, karena jalan menuju Sepanjang sudah layak untuk di lalui oleh kendaraan
beroda empat (mobil, bus). Sehingga, hal tersebut banyak dimanfaatkan oleh
penduduk sekitar pantai untuk menjual beraneka ragam mulai dari baju, makanan,
kerajinan tangan, dll.
Mengingat waktu yang mepet, kami menyempatkan singgah sebentar
ke pantai sebelah. Pukul 15.00 WIB kami tiba di sebuah pantai yang bernama
pantai “Drini”. Pantai Drini terletak di Desa Ngestirejo, Tanjungsari Kecamatan
juga, sekitar 1 km sebelah timur dari Pantai Sepanjang. Pantai ini jarang di kunjungi wisatawan karena
akses jalan yang kurang baik dan jarang dilewati kendaraan beroda empat.
Namun, sesapainya disana, kami disuguhkan dengan keindahan
alam yang tak kalah mengagumkan dengan pantai sebelumnya yaitu pantai
sepanjang. Pancaran mata kami tertuju ke sebuah tebing dan untuk bisa pergi kesana,
kami harus membayar Rp2000,- . Begitu sampai diatas, woww! Sesuatu yang tak
bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ini benar-benar sesuatu diluar dugaan kami.
Niatnya hanya sebentar untuk melihat-lihat saja, namun kami sampai menghabiskan
1,5 jam untuk foto-foto dan menikmati ciptaan Tuhan yang sungguh luarbiasa itu.
Dari atas tebing ini, ternyata terdesain begitu eksotiknya
dan banyak gubug yang sudah disediakan untuk peristirahatan. Semilir angin laut
yang begitu kencang dan dingin akhirnya membuat kami turun dari tebing dan
melanjutkan perjalanan pulang.
selfie dulu, hehe |
0 komentar:
Posting Komentar