Rabu, 16 September 2015

Part 4. Kunjungan Industri Prodi Sistem Informasi UAD ke PT Dirgantara



Butuh waktu 4 jam untuk sampai ke hotel dari lokasi Studio Net.tv. Sekitar Pukul 01.00 WIB rombongan tiba di hotel Hyper Inn untuk menginap dan beristirahat. Di hari ke 2 tanggal 10 September akhirnya tiba di Bandung. Kemudian setelah sarapan pagi, pukul 08 WIB meninggalkan tempat ini dan menuju ke lokasi Kunjungan indstri selanjutnya yaitu PT Dirgantara. 
 
Gerbang PT Dirgantara

 
Banyak sekali peraturan yang harus dipatuhi selama berada disana. Bahkan di depan gerbang pun kami tak boleh mengambil foto. Ketika masuk disana, seorang staff menjadi pemandu dan kami harus berbaris rapi 3 shaf dan  jalan sesuai irama.

Gedung pertama yang dikunjungi adalah pembuatan kerangka-kerangka pesawat. Sebagian besar terbuat dari bahan alumunium dan campuran unsur lainnya. Awalnya bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kerangka berasal dari bongkahan-bongkahan metal yang berbentuk balok. Bongkahan-bongkahan balok itu kebanyakan diimpor dari berbagai negara, seperti Amerika, Spanyol, dan negara-negara lainnya. Entah bagaimana proses pembentukan kerangka pesawat dari bongkahan-bongkahan balok hingga menjadi bagian-bagian badan pesawat. Yang jelas, mereka memerlukan mesin controller CNC  yang berat, besar, dan canggih untuk mengatasinya. Kami hanya diperbolehkan melihat dari jarak beberapa meter dari jalan utama.

Ada beberapa kriteria dalam penyusunan badan pesawat. Material yang dipilih haruslah material yang ringan seperti alumunium akan tetapi memiliki kekuatan seperti seperti baja. Mereka biasa menyebutnya material Composite, yaitu istilah untuk campuran dua jenis material atau lebih dengan struktur tertentu. Biasanya struktur  pesawat terbang composite ini dikenal dengan sebutan sarang lebah (honeycom) karena memiliki kualitas yang sangat cocok dengan kriterianya yang kuat dan ringan. 

Di PT DI ini tak banyak pegawai yang dipekerjakan, gedung-gedung disana ada yang tak terawat dan terlihat kusam. Tapi katanya masih bekerja dengan baik, mungkin hanya terlihat dari luarnya saja, ntah bagaimana keadaan dalam gedung. Menurut pemandu kami, tahun depam mereka akan merekrut banyak karyawan karena akhir-akhir ini PT DI mengalami kemajuan pesat. Saat kami mengunjunginya, mereka sedang membuat pesawat milik kemiliteran negara Thailand. Mereka tinggal membuat barang jadinya saja, karena bahan dan kerangka sudah disiapkan oleh negara tersebut. 

Selain itu, PT Dirgantara juga memiliki lahan yang sangat luas, banyak pesawat yang sudah tak ada lagi surat izin terbang, sehingg a hanya menjadi bahan tontonan di lapangan. Tempat ini ternyata juka dijadikan sebagai pembuatan film Indonesia yang berjudul Habibi dan Ainun.
Pose di lapangan Dirgantara

Asap karbon yang dikeluarkan pesawat berbentuk hati <3 <3

Atraksi yang dilakukan pesawat

Disana kami menyaksikan atraksi pesawat yang sangat memukau, mengeluarakan gas karbon membentuk hati di lautan udara, luar biasa!!(Naff)

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes Powered by Blogger | DSW printable coupons