Jumat, 04 September 2015

Taman Impian, Tamansari

Hari sabtu, 22 Agustus 2015 teman saya ingin sekali berkunjung kesebuah tempat wisata yang berada dijogja. Tempat tersebut sangat populer di kalangan muda yang senang meng upload foto di sosmed seperti Instagran, facebook, dan path. Tempat tersebut adalah Tamansari. Sudah yang ke-5 kalinya saya berkunjung kesana. Tapi tak apa, demi menyenangkan hati teman, hehehe....

Gapura ketika akan memasuki Tamansari bagian pemandian

Tamansari berarti “taman yang indah” merupakan sebuah bangunan yang didirikan 200 tahun yang lalu pada masa kerajaan Mataram. Saat itu diperintah oleh seorang raja yang bernama Sultan Agung. Taman ini berdiri sebagai lambang kejayaan kerajaan pada masa itu. Memang bukan asli arsitektur Jawa atau Nusantara. Namun keindahan ciptaan bangsa Potugis itu tetap bermakna dan menjadi simbol keajaiban budaya manusia. 

Letak Tamansari hanya sekitar 0,5 km sebelah selatan Kraton Yogyakarta. Arsitek bangunan ini adalah bangsa Portugis, sehingga selintas seolah-olah bangunan ini memiliki seni arsitektur Eropa yang sangat kuat, disamping makna-makna simbolik Jawa yang tetap dipertahankan. Namun jika kita amati, makna unsur bangunan Jawa lebih dominan di sini. Tamansari bukan hanya sekedar taman kerajaan, namun bangunan ini merupakan sebuah kompleks yang terdiri dari kolam pemandian, kanal air, ruangan-ruangan khusus dan sebuah kolam yang besar (apabila kanal air terbuka).
pot-pot cantik di area pemandian

Bagian kolam Pemandian. Bagian ini merupakan bagian yang digunakan untuk Sultan dan keluarganya bersenang-senang. Bagian ini terdiri dari dua buah kolam yang dipisahkan dengan bangunan bertingkat. Air kolam keluar dari pancuran berbentuk binatang yang khas. Bangunan kolam ini sangat unik dengan pot-pot besar didalamnya. Konon air yang ada dipemandian ini diambil dari gunung merapi. 
Kolam pemandian

Bagian Pulau Kenanga
Bagian ini terdiri dari beberapa bangunan yaitu Pulau Kenanga atau Pulau Cemeti, Sumur Gemuling, dan lorong-lorong bawah tanah. Pulau Kenanga atau Pulau Cemeti adalah sebuah bangunan tinggi yang berfungsi sebagai tempat beristirahat, sekaligus sebagai tempat pengintaian. Bangunan inilah satu-satunya yang akan kelihatan apabila kanal air terbuka dan air mengenangi kawasan Pulau Kenanga ini. Disebutkan bahwa jika dilihat dari atas, bangunan seolah-olah sebuah bunga teratai di tengah kolam sangat besar. Kami tidak bisa mengmbil gambarnya karena pada waktu itu masih dalam tahap renovasi.


Sumur Gemuling adalah sebuah bangunan melingkar yang berbentuk seperti sebuah sumur didalamnya terdapat ruangan-ruangan yang dahulu difungsikan sebagai tempat sholat dan bahkan ada kemungkinan dijadikan sebagai puji wali kutub. Terowongan atau lorong-lorong terbuat dari putih telur sebagai semennya (untuk merekatkan batu-batu).
foto dari bawah

foto dari atas

Sementara, menurut legenda lorong-lorong bawah tanah yang ada di kawasan ini dahulu digunakan oleh raja mataram yang berfungsi sebagai jalan rahasia penghubung antara Tamansari dengan laut selatan.   Bagian ini juga  merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat pertahanan atau perlindungan bagi keluarga Sultan apabila sewaktu-waktu ada serangan dari musuh.
Lorong bawah tanah
kreatifitas warga di sepanjang gang-gang menuju masjid


0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes Powered by Blogger | DSW printable coupons