Tempat peninggalan
sejarah seperti Candi yang berada di daerah saya memang sangatlah banyak. Dan
baru-baru ini kami mengunjungi sebuah candi yang letaknya diatas bukit dengan
pemandangan yang elok dan memikat. Masih ditemani teman saya dari bandung, kami
menyempatkan singgah ke sebuah candi yang orang biasa menyebutnya sebagai Candi
Barong.
Panorama Candi |
Candi Barong adalah candi bercorak HIndu yang terletak di tenggara Kompleks Ratu Boko, Prambanan, Sleman, tepatnya di atas bukit di Dusun Candisari, Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi ini diperkirakan dibangun pada sekitar abad ke-9 dan ke-10, sebagai peninggalan Kerajaan Medang periode Mataram.
Tempat peristirahatan di samping kompleks candi |
Tidak seperti candi yang lain, ketika masuk ke komplek candi tidak dipungut biaya. Hanya saja disana dijaga ketat oleh penjaga dan setiap pengunjung yang datang menulis daftar hadir yang sudah tersedia. Tidak diperkirakan sebelumnya, kompleks candi ini memiliki pintu masuk di sebelah barat, lalu mengantar pada lahan berundak tiga. Teras pertama dan kedua sudah tidak ditemukan bangunan candi, meskipun terdapat sisa-sisa lantai atau umpak. Teras kedua merupakan area bukaan yang cukup luas. Sebelum memasuki teras tertinggi terdapat gerbang paduraksa kecil yang mengapit tangga naik.
Posisi candi
berada di sisi tenggara kompleks Ratu Boko, agak di bawahnya namun masih dalam
sistem perbukitan yang sama, perbukitan Batur Agung, pada ketinggian 199 m di
atas permukaan laut. Di sisi barat daya, di bawah bukit, terletak Candi Banyunibo, suatu bangunan Buddhis. Pada posisi tenggara candi
ini, berjarak sekitar 2 km, terletak Candi Ijo. Selain itu, terdapat pula di sekitarnya situs-situs
arca Ganesha, Candi Miri, Candi Dawangsari, dan Candi Sumberwatu.
Pada bagian
teras tertinggi terdapat dua bangunan candi untuk pemujaan, diperkirakan kepada
Dewa Wisnu dan Dewi Sri.
Masing-masing candi ini mempunyai ukuran kira-kira 8,18 m × 8,18 m dengan
tinggi 9,05 m. Bangunan candi-candi utama ini tidak mempunyai pintu masuk,
sehingga upacara pemujaan diperkirakan dilakukan di luar bangunan.
Tangga menuju Candi |
Salah satu
bangunan utama candi.
Menurut
sejarahnya, keetika ditemukan, candi ini telah runtuh. Pemugaran dimulai 1987
dengan menyusun kembali dua candi utama. Pemugaran selesai 1992, dilanjutkan
dengan pemugaran talud dan pagar. Selama pemugaran ditemukan arca Dewa Wisnu
dan Dewi Sri. Selain itu ditemukan satu arca Ganesha dan beberapa peripih kotak
terbuat dari batu andesit dan batu putih. Dalam salah satu
peripih terdapat lembaran-lembaran perak dan emas bertulisan, namun tulisan itu
sudah tak terbaca. Mendampingi peripih ditemukan pula sejumlah perlengkapan
rumah, seperti mangkuk keramik, mata, guci, dan sendok.
Candi Utama |
Pemujaan
terhadap Wisnu merupakan keistimewaan kompleks candi ini. Umumnya, candi-candi
Jawa Tengah memuja Dewa Syiwa atau bersifat Syiwaistis. Selain
itu, strutur berundakk dengan pusat pemujaan terletak
paling timur juga tidak umum bagi candi-candi dari masa Medang, yang biasanya
bangunan utamanya berada di pusat kompleks. Hanya Candi Ijo yang memiliki
karakteristik sama. Struktur berundak ini dianggap sebagai ekspresi asli
Indonesia. Corak sinkretik juga tampak dari pemujaan terhadap Dewi Sri.
Candi ini
mendapatkan nama 'barong' karena bangunan utama candi memiliki hiasan kala dan makara pada setiap relung seperti umumnya candi di Jawa,
yang mirip dengan barong.
Melepaskan beban sejenak sebelum kembali memulai aktivitas yang berat |
Panorama alam dengan pegunungan-pegunungan yang indah |
0 komentar:
Posting Komentar