Minggu, 13 September 2015

Part 5. Ciwidey Wisata Kawah Putih, hingga Zona Miskin Cibaduyut

Setelah puas mengunjungi pembuatan pesawat di PT Dirgantara, rombongan Kunjungan Industri Sitem Informasi UAD melanjutkan perjalanan menuju lokasi selanjutnya. Sekitar pukul 11.30 WIB berangkat dari Dirgantara dan membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai ke sebuah tempat wisata yang biasa orang menyebutnya “Kawah Putih”. Sesampainya digerbang masuk, kami beristirahat sejenak, ada yang sholat, ke kamar mandi maupun berganti busana. Ternyata baru saya sadari kalau masih berada dibawah (tempat membeli karcis dan oleh-oleh), dan kami harus naik bus mini atau angkot lagi untuk sampai ketujuan, karena menggunakan bus besar sangatlah dilarang mengingat jalan menuju Kawah Putih sempit dan curam.

Foto Bersama Rombongan KI Sistem Informasi UAD



Katanya, angkot itu oleh penduduk sekitar dinamakan ontang-anting dalam bahasa sunda, yang artinya mondar mandir. Kendaraan ini berupa mini bus yang telah dimodifikasi menjadi terbuka dan dilengkapi dengan pengaman. Kapasitas maksimal untuk 1 ontang-anting adalah 12 orang, namun jangan kuatir tidak kebagian tempat karena ada banyak ontang anting beroperasi di kawasan ini. Untuk tarif tiket dan tarif naik ontang-anting, kami tak begitu mengetahuinya karena memang semua fasilitas sudah dibayar oleh biro, jadi tinggal nurut apa kata bironya ituh!!

Angkatan 2012
Angkatan 2013
Angkatan 2014
Sesampainya dilokasi, ada tulisan Kawah Putih dengan ukuran yang besar, kami langsung mengabadikannya dalam bentuk jepretan-jepretan yang lumayan banyak. Disepanjang jalan menuju lokasi, banyak oarang menawarkan masker, foto cetak langsung jadi, dll. Memang, cuaca disana lumayan dingin sehingga butuh jaket yang tebal untuk menghangatkan diri. Selain itu kita juga harus berhati-hati mengingat bahwa tempat ini mengandung belerang yang sangat tinggi dan berbahaya untuk kesehatan.
foto bareng sahabat :)

tandus yah!!

Menurut sumber, Kawah putih berlokasi di Ciwidey, Jawa barat, kurang lebih sekitar 50 KM arah selatan kota Bandung.Tempat wisata ini adalah sebuah danau yang terbentuk akibat dari letusan Gunung Patuha. Sesuai dengan namanya, tanah yang ada di kawasan ini berwarna putih akibat dari pencampuran unsur belerang. Selain tanahnya yang berwarna putih, air danau kawasan Kawah Putih juga mempunyai warna yang putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai dengan kadar belerang yang terkandung, suhu, dan cuaca. Kawah Putih Ciwidey berada di kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian lebih dari 2.400 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, suhu udara di kawasan kawah Putih tentu saja dingin dengan suhu 8 derajat Celsius sampai dengan 22 derajat Celsius, nah gak salah kan kalau kita sebagai pengunjung memang harusnya membawa jaket.

 
 Salam 2013 :D 

Dihiasi dengan pegunungan-pegunungan yang menjulang menambah keelokan kawah putih ini. Dan pohon-pohon tanpa daun nan kering akhibat tak adanya unsur hara dari tanah pada umumnya. Tak akan lupa bahwa kami pernah kesini, dan mengabadikan momen ini bersama-sama.
Sayang sekali, hanya beberapa menit saja kami bisa menikmatinya, karena asap-asap yang dikeluarkan sangat menyengat dan hal itu sangat mengganggu pernafasan. Selain itu, kami harus mengejar waktu agar sampai ke lokasi selanjutnya. 

Sebelum pulang, kami menikmati sebentar iringan lagu khas sunda, yaitu saung kecapi....
Ketika sampai di bawah, kami membeli oleh-oleh seperti stawberry, dodol, Moci, dll. Tapi saya hanya membeli buah Strawberry karena disini harganya relatif murah dan mungkin tak akan didapat kalau ke tempat selanjutnya. 

Sekitar pukul 15.30 WIB kami meninggalkan tempat tersebut dan melanjutkan ke tempat yang selanjutnya yaitu loaksi berbelanja dikawasan Cibaduyut. Hehe... ini adalah zona miskin kami yang pertama. Di cibaduyut, saya membeli oleholeh boneka berbentuk hati, baju bandung, dan moci (udah itu aja!!). Pukul 08.00 saatnya rombongan meninggalkan pusat perbelanjaan ini untuk kembali ke Yogyakarta. 
kawasan cibaduyut, terlalu sibuk berbelanja jadi lupa foto

Peyem, makanan Khas Sunda

Mau beli apa aja, disini ada!! asal sedia dompet tebell

Namun, ditengah perjalanan pulang, kami mampir sebentar lagi ke zona miskin yang ke 2, hehe... yaitu ke pusat oleh-oleh khas makanan. Saya membeli peyem (kalo orang jawa menyebutnya tape), dodol, Oncom, dan sale Pisang roll. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kembali dan transit untuk sholat subuh di masjid apa gak tahu namanya. Kemudian tiba di Kampus 3 UAD pukul 07.30 WIB. Sekian kisah perjalanan kami selama Kunjungan Industri Jakarta-Bandung Prodi Sistem Informasi UAD, terimakasih ^.^ (Naff)

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes Powered by Blogger | DSW printable coupons