Setelah puas mengunjungi pembuatan pesawat di PT Dirgantara,
rombongan Kunjungan Industri Sitem Informasi UAD melanjutkan perjalanan menuju
lokasi selanjutnya. Sekitar pukul 11.30 WIB berangkat dari Dirgantara dan membutuhkan
waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai ke sebuah tempat wisata yang biasa orang
menyebutnya “Kawah Putih”. Sesampainya digerbang masuk, kami beristirahat
sejenak, ada yang sholat, ke kamar mandi maupun berganti busana. Ternyata baru
saya sadari kalau masih berada dibawah (tempat membeli karcis dan oleh-oleh),
dan kami harus naik bus mini atau angkot lagi untuk sampai ketujuan, karena
menggunakan bus besar sangatlah dilarang mengingat jalan menuju Kawah Putih
sempit dan curam.
Foto Bersama Rombongan KI Sistem Informasi UAD |
Katanya, angkot itu oleh penduduk sekitar dinamakan
ontang-anting dalam bahasa sunda, yang artinya mondar mandir. Kendaraan ini
berupa mini bus yang telah dimodifikasi menjadi terbuka dan dilengkapi dengan
pengaman. Kapasitas maksimal untuk 1 ontang-anting adalah 12 orang, namun
jangan kuatir tidak kebagian tempat karena ada banyak ontang anting beroperasi
di kawasan ini. Untuk tarif tiket dan tarif naik ontang-anting, kami tak begitu
mengetahuinya karena memang semua fasilitas sudah dibayar oleh biro, jadi
tinggal nurut apa kata bironya ituh!!
Angkatan 2012 |
Angkatan 2013 |
Angkatan 2014 |
Menurut sumber, Kawah putih berlokasi di Ciwidey, Jawa barat,
kurang lebih sekitar 50 KM arah selatan kota Bandung.Tempat wisata ini adalah
sebuah danau yang terbentuk akibat dari letusan Gunung Patuha. Sesuai dengan
namanya, tanah yang ada di kawasan ini berwarna putih akibat dari pencampuran
unsur belerang. Selain tanahnya yang berwarna putih, air danau kawasan Kawah
Putih juga mempunyai warna yang putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai
dengan kadar belerang yang terkandung, suhu, dan cuaca. Kawah Putih Ciwidey
berada di kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian lebih dari 2.400 meter
di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, suhu udara di kawasan kawah Putih
tentu saja dingin dengan suhu 8 derajat Celsius sampai dengan 22 derajat
Celsius, nah gak salah kan kalau kita sebagai pengunjung memang harusnya
membawa jaket.
Salam 2013 :D
Sayang sekali, hanya beberapa menit saja kami bisa
menikmatinya, karena asap-asap yang dikeluarkan sangat menyengat dan hal itu
sangat mengganggu pernafasan. Selain itu, kami harus mengejar waktu agar sampai
ke lokasi selanjutnya.
Sebelum pulang, kami menikmati sebentar iringan lagu khas
sunda, yaitu saung kecapi....
Ketika sampai di bawah, kami membeli oleh-oleh seperti
stawberry, dodol, Moci, dll. Tapi saya hanya membeli buah Strawberry karena
disini harganya relatif murah dan mungkin tak akan didapat kalau ke tempat
selanjutnya.
Sekitar pukul 15.30 WIB kami meninggalkan tempat tersebut
dan melanjutkan ke tempat yang selanjutnya yaitu loaksi berbelanja dikawasan
Cibaduyut. Hehe... ini adalah zona miskin kami yang pertama. Di cibaduyut, saya
membeli oleholeh boneka berbentuk hati, baju bandung, dan moci (udah itu
aja!!). Pukul 08.00 saatnya rombongan meninggalkan pusat perbelanjaan ini untuk
kembali ke Yogyakarta.
kawasan cibaduyut, terlalu sibuk berbelanja jadi lupa foto |
Peyem, makanan Khas Sunda |
Mau beli apa aja, disini ada!! asal sedia dompet tebell |
Namun, ditengah perjalanan pulang, kami mampir sebentar lagi
ke zona miskin yang ke 2, hehe... yaitu ke pusat oleh-oleh khas makanan. Saya
membeli peyem (kalo orang jawa menyebutnya tape), dodol, Oncom, dan sale Pisang
roll. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kembali dan transit untuk sholat
subuh di masjid apa gak tahu namanya. Kemudian tiba di Kampus 3 UAD pukul 07.30
WIB. Sekian kisah perjalanan kami selama Kunjungan Industri Jakarta-Bandung
Prodi Sistem Informasi UAD, terimakasih ^.^ (Naff)
0 komentar:
Posting Komentar